HOME

Alamat Praktek

PENCARIAN TERAPI "ACCURATE" HEALTH CENTER

Tampilkan postingan dengan label Gangguan Bipolar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gangguan Bipolar. Tampilkan semua postingan

10 Oktober 2017

Hipnoterapi untuk Mengatasi Gangguan Bipolar

“Adanya perubahan suasana hati yang sangat drastis membuat banyak orang dengan gangguan bipolar disorder sangat beresiko mengalami berbagai permasalahan dalam hidupnya. Bahkan seseorang dengan gangguan ini sangat rentan mengalami kematian akibat bunuh diri ”

Bipolar disorder merupakan sebuah gangguan yang menyerang psikis seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat drastis. Gangguan ini mengakibatkan penderitanya mengalami perasaan yang tidak stabil dan berubah-ubah, merasa sangat senang tak terhingga dan sedih yang sangat mendalam.
Seseorang dengan bipolar disorder akan mengalami dua periode dalam hidupnya, yakni periode bahagia tak terhingga atau yang biasa disebut dengan manik serta periode sedih mendalam bahkan cenderung merujuk ke depresi. Perubahan yang ada bisa terjadi secara tiba-tiba antara dua kutub (bipolar) yang berlawanan yakni bahagia tak terhingga (manik) dan kesedihan mendalam (depresi).

Hati-hati, Resiko Kematian Membayangi Penderita Bipolar Disorder!

Seseorang dengan bipolar disorder bisa merasa sangat bahagia dan seketika itu pula juga bisa merasakan kesedihan sangat dalam bahkan hingga menyebabkan depresi.

Akibat perubahan suasana hati yang sangat drastis ini, banyak penderita bipolar yang tak bisa menguasai emosi dan suasana hatinya hingga merusak kehidupannya, baik dalam hubungan sosial, karir, prestasi dan lain sebagainya. Bahkan resiko kematian selalu membayangi penderita bipolar disorder!

The Amerikan Psychological Assosiation mengatakan, bahwa perubahan emosional atau perasaan yang tidak stabil ini dapat mengakibatkan seseorang bunuh diri. Ya, penderita bipolar disorder memang sangat rentan mengalami kematian akibat bunuh diri. Hal ini terjadi saat penderita bipolar tidak bisa menguasai kondisi emosionalnya saat berada dalam periode depresi hingga memutuskan untuk mengambil jalan pintas dengan bunuh diri.

Gangguan bipolar setidaknya telah menjangkiti sekitar 10% sampai 12% remaja di luar negeri. Mental Aliansi Nasional Illmess (MANI) mengatakan bahwa lebih dari 10 juta orang mengalami gangguan bipolar di Amerika Serikat. Sementara di Indonesia sendiri, terutama di kota-kota besar sudah mulai dilaporkan munculnya penderita gangguan bipolar terutama kalangan usia remaja.

Bipolar disorder memang sangat rentan terjadi pada remaja, yakni antara usai 15-30 tahun. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan anak-anak maupun orang dewasa juga bisa mengalami gangguan ini. Bahkan semakin dini seseorang menderita bipolar disorder, resiko penyakit akan semakin berat, berkepanjangan bahkan sering kambuh.

Ini Dia, Penyebab Perasaan Tidak Stabil Penderita Bipolar Disorder

Perasaan yang tidak stabil dan sering berubah-ubah yang dialami penderita bipolar disorder telah menyebabkan berbagai gangguan dalam kehidupan penderitanya. Seseorang dalam periode manik bisa merasa sangat bahagia, energik, bersemangat, tidak pernah lelah dan lain sebagainya.

Sementara dalam periode depresi seseorang bisa merasa sangat putus asa, tidak berguna, frustasi bahkan stres dan ingin bunuh diri. Lalu apa penyebabnya? Mengapa seorang penderita bipolar bisa mengalami ketidakstabilan perasaan yang sangat ekstrim? Ini, penyebab perasaan tidak stabil penderita bipolar disorder.

The National Institutes of Mental Health menyatakan para ahli telah sepakat bahwa gangguan bipolar disorder disebabkan oleh beberapa faktor seperti:
  • Genetika
" Orang yang memiliki hubungan darah akan mudah menurunkan gangguan bipolar kepada saudara, orang tua dan juga anaknya. Namun, pada saat ini para ilmuan masih melakukan penelitian lebih lanjut tentang gen mana saja yang terlibat dalam proses penurunan bipolar ini."
  • Gangguan otak
" Para ahli mengatakan bahwa pasien dengan gangguan bipolar sering mengalami perubahan fisik yang terjadi di otak mereka. Sehingga mereka berpendapat, bahwa kondisi otak seseorang merupakan salah satu penyebab dari gangguan bipolar."
  • Ketidakseimbangan kimia otak
" Salah satu faktor utama penyebab terjadinya bipolar disorder adalah ketidakseimbangan kimia yang terjadi pada otak. Ketidakseimbangan neurotransmitter merupakan peran kunci yang mengganggu perasaan penderita bipolar disorder. Neurotransmitter adalah zat kimia yang memfasilitasi komunikasi antara neuron (sel otak). Neurotransmitter ini antara lain seperti: serotonin, norepinefrin, dan dopamin."
  • Faktor lingkungan
" Pelecehan, tekanan mental, dan beberapa peristiwa traumatis lain bisa menjadi salah satu penyebab dari bipolar ini."

Namun, selain beberapa penyebab diatas, tidak menutup kemungkinan bipolar disorder juga bisa terjadi akibat penyebab lain. Meskipun demikian sampai saat ini belum ditemukan obat yang tepat untuk mengatasi gangguan bipolar ini. Sampai saat ini pengobatan hanya dilakukan dalam bentuk konsultasi pada ahli kejiwaan.

Harapan Baru Bagi Penderita Bipolar Disorder

Meskipun sampai saat ini belum ditemukan obat yang dapat digunakan untuk mengatasi gangguan bipolar ini, namun dengan perawatan yang tepat gangguan ini bisa diatasi dan disembuhkan

Inilah harapan baru bagi penderita bipolar disorder. Dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang ada, telah ada sebuah terapi yang bisa membantu mengatasi gangguan psikis bipolar disorder ini. Terapi itu adalah Terapi Otak Bipolar Disorder Treatment.
 
 Accurate Health Center Medan merupakan salah satu solusi terapi untuk anda sebab merupakan sebuah rangkaian terapi holistik  yang menyediakan konsultasi psikologi, terapi psikologi, hipnoterapi, akupunktur yang dapat  membantu anda dalam rangka memberikan sebuah sesi terapi penyembuhan bagi anda yang mempunyai masalah bipolar
 
Pengobatan "Accurate" Health Center merupakan pengobatan yang aman, alami dan tanpa efek samping. Rahasia Terjamin.

Hubungi "Accurate" Health Center untuk penangananya.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan

15 Maret 2013

Hipnoterapi & Psikoterapi Sembuhkan Gangguan Mood (Bipolar Disorder)



Anda mungkin sering mendengar istilah ‘ga mood’ atau ‘bad mood’. Mungkin juga Anda sering mendengar istilah depresi. Namun, pahamkah Anda maksud dari istilah-istilah tesebut?  

Mood sebenarnya adalah kondisi emosi tertentu.
Sedangkan yang dimaksud dengan emosi dalam bahasa Indonesia ialah ‘perasaan’, misalnya senang, sedih, takut, cemas, dan haru.

Kondisi emosi (mood) ini dapat mengalami gangguan, namun hal tersebut tidak sama dengan yang dimaksud oleh bahasa umum ‘bad mood’. Ungkapan ‘bad mood’  biasanya kita gunakan untuk menggambarkan suasana perasaan yang sedang ‘tidak enak’atau sedang tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas. Sedangkan yang dimaksud dengan ‘gangguan mood’ adalah gangguan pada emosi, dimana emosi seseorang dapat berada dalam kondisi kesedihan yang sangat ekstrim atau disebut juga kondisi depresif atau bisa juga emosinya berada pada kondisi senang/bersemangat yang ekstrim dan mudah terstimulus yang disebut dengan kondisi mania. Gangguan Mood merupakan salah satu gangguan kesehatan mental.

Secara garis besarnya, gangguan mood terbagi dua, yaitu Gangguan Depresi danGangguan Bipolar.

1. Gangguan Depresi 
  
Gangguan depresi terbagi lagi menjadi dua, yaitu Major Depressive Disorder (MDD)
dan Dysthymic Disorder.

Major Depressive Disorder (MDD)  ditandai dengan kondisi emosi sedih dan kehilangan kemampuan untuk menikmati aktivitas yang biasa dilakukan, bersama dengan minimal 4 (empat) dari gejala di bawah ini :

1) Tidur terlalu banyak (10 jam atau lebih) atau terlalu sedikit (sulit untuk tertidur, sering terbangun)
2) Kekakuan motorik
3) Kehilangan nafsu makan dan berat badan menurun drastis atau sebaliknya makan berlebihan sehingga berat badan meningkat drastis.
4) Kehilangan energi. Tampilannya lemas, tidak bersemangat, tidak tertarik melakukan apapun, bahu menunduk, kepala lemas, seolah tidak kuat berjalan
5) Merasa tidak berharga
6) Kesulitan untuk berkonsentrasi, berpikir, dan membuat keputusan
7) Muncul pikiran tentang kematian berulang kali, atau tentang bunuh diri.
Gejala-gejala ini muncul hampir sepanjang hari, setiap hari, selama minimal 2 (dua) minggu dan bukan dikarenakan kehilangan yang wajar, misalnya karena suami meninggal. MDD inilah yang sering disebut masyarakat umum dengan istilah depresi.

Dysthymic disorder (gangguan distimik/distimia) merupakan gangguan depresi yang kronis. Individu yang didiagnosis mengalami gangguan distimik mengalami kondisi depresif lebih dari separuh waktu dari minimal 2 (dua) tahun. Jadi, dalam jangka waktu 2 (dua) tahun, separuh dari waktu tersebut individu ini mengalami kondisi depresif, minimal mengalami 2 (dua) dari gejala di bawah ini:

1) Kehilangan nafsu makan/sebaliknya
2) Tidur terlalu banyak/terlalu sedikit
3) Merasa diri tidak berharga
4) Kesulitan berkonsentrasi dan mengambil keputusan
5) Merasa kehilangan harapan

Gejala tidak tampak jelas lebih dari 2 (dua) bulan. Tidak ada episode MDD selama 2 tahun pertama gejala muncul. Gejala yang dialami lebih ringan daripada MDD namun dengan waktu yang lebih lama.

2. Gangguan Bipolar 

Gangguan Mood yang kedua ialah gangguan bipolar. Disebut bipolar karena ada episode manik dan depresif, keduanya merupakan dua kutub yang berbeda, yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang ekstrim. Episode ialah jangka waktu antara kemunculan gejala. Manik/mania merupakan kondisi iritabilitas yang tinggi. Individu dengan kondisi manik menunjukkan gejala mudah terstimulasi, sangat bersemangat/energetik, sangat ‘bahagia’ (tertawa, bercanda), kepercayaan diri berlebihan, impulsif (tidak memikirkan konsekuensi tindakannya), berbicara tidak terkendali, cepat, dan berpindah-pindah ide, serta dapat tidak tidur selama dua hari berturut-turut selama ia mengalami kondisi manik ini.

Gangguan bipolar ini ada 3 (tiga) jenis, yaitu Bipolar I, Bipolar II, dan Cyclothymic Disorder (gangguan siklotimik/siklotimia).


Gangguan Bipolar I ditandai dengan adanya episode tunggal manik atau episode campuran (manik dan depresif) tunggal, selama hidup pasien. Artinya pasien tetap akan didiagnosa Bipolar I meski ia hanya mengalami 1 (satu) kali episode manik seumur hidupnya. Jadi, pasien dengan diagnosa ini bisa menampilkan atau tidak menampilkan perilaku manik seperti yang telah dijelaskan tadi. Tingkat berulangnya tinggi, lebih dari 50% individu dengan diagnosa Bipolar I mengalami 4 (empat) atau lebih episode.
Sedangkan pada diagnosa Bipolar II, minimal terdapat 1 (satu) episode MDD dan 1 (satu) episode hipomania (mania yang lebih ringan).

Gangguan siklotimia merupakan gangguan bipolar yang kronis. Pada individu yang mengalami siklotimia terdapat gejala-gejala depresi yang ringan namun terus menerus dan silih berganti dengan gejala manik yang ringan juga.

Tanda dan Gejala Mania

Gejala-gejala dari tahap mania bipolar disorder adalah sebagai berikut:
  1. Gembira berlebihan
  2. Mudah tersinggung sehingga mudah marah
  3. Merasa dirinya sangat penting
  4. Merasa kaya atau memiliki kemampuan lebih dibanding orang lain
  5. Penuh ide dan semangat baru
  6. Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya
  7. Seperti mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengar
  8. Nafsu seksual meningkat
  9. Menyusun rencana yang tidak masuk akal
  10. Sangat aktif dan bergerak sangat cepat
  11. Berbicara sangat cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan
  12. Menghamburkan uang
  13. Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan
  14. Merasa sangat mengenal orang lain
  15. Mudah melempar kritik terhadap orang lain
  16. Sukar menahan diri dalam perilaku sehari-hari
  17. Sulit tidur
  18. Merasa sangat bersemangat, seakan-akan 1 hari tidak cukup 24 jam
  19.  
 Tanda dan Gejala Depresi Bipolar

Gejala-gejala dari tahap depresi bipolar disorder adalah sebagai berikut:
  1. Suasana hati yang murung dan perasaan sedih yang berkepanjangan
  2. Sering menangis atau ingin menangis tanpa alasan yang jelas
  3. Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu
  4. Tidak mampu merasakan kegembiraan
  5. Mudah letih, tak bergairah, tak bertenaga
  6. Sulit konsentrasi
  7. Merasa tak berguna dan putus asa
  8. Merasa bersalah dan berdosa
  9. Rendah diri dan kurang percaya diri
  10. Beranggapan masa depan suram dan pesimistis
  11. Berpikir untuk bunuh diri
  12. Hilang nafsu makan atau makan berlebihan
  13. Penurunan berat badan atau penambahan berat badan
  14. Sulit tidur, bangun tidur lebih awal, atau tidur berlebihan
  15. Mual, mulut kering, Susah BAB, dan terkadang diare
  16. Kehilangan gairah seksual
  17. Menghindari komunikasi dengan orang lain
Hampir semua penderita bipolar disorder mempunyai pikiran tentang bunuh diri dan 30% diantaranya berusaha untuk merealisasikan niat tersebut dengan berbagai cara.


Gangguan mood dapat muncul bersamaan dengan gangguan cemas, gangguan yang berhubungan dengan penggunaan obat-obatan, disfungsi seksual, dan gangguan kepribadian. Gangguan ini memiliki resiko yang serius bagi penderitanya. Resiko terburuk dari gangguan mood ialah individu yang mengalami gangguan mood dapat melakukan tindakan bunuh diri. Resiko lainnya, pada individu yang mengalami gangguan bipolar dapat melakukan aktivitas seksual yang berbahaya, penggunaan uang yang tidak terkendali, menyetir dengan ceroboh sehingga dapat membahayakan jiwa, serta dapat memancing tindakan agresi/kekerasan karena sikap yang tak terkendali dapat menganggu orang lain. Gangguan mood dapat merusak kehidupan pribadi dan sosial serta menurunkan produktivitas individu yang mengalaminya.

Terapi Gangguan Mood 

Gangguan mood dapat diatasi dengan psikoterapi dan hipnoterapi. Hipnoterapi dan Psikoterapi ialah terapi psikologis yang diberikan oleh tenaga profesional psikolog. Psikoterapi yang dapat diberikan antara lain psikoterapi interpersonal, terapi kognitif, dan terapi tingkah laku. Psikoterapi yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Hipnoterapi yang diberikan adalah hipnoterapi motivasi, hipnoterapi relaksasi, hipnoterapi sugesti positif dan hipnoterapi keagamaan atau filosofi.
Hipnoterapi dan Psikoterapi bukanlah proses yang instan. Untuk perawatan pasien dengan gangguan mood, psikoterapi dilakukan minimal 16 kali pertemuan, dua kali seminggu. Minimal pengobatan 2- 3 bulan dan lebih lama bagi pasien yang telah mengalami beberapa episode gangguan. Penanganan yang cepat dan tepat dapat mencegah timbulnya permasalahan yang lebih buruk. Segera periksakan keluarga Anda ke tenaga profesional psikolog apabila terdapat gejala-gejala gangguan mood sebagaimana yang diterangkan dalam tulisan ini.

Hipnoterapi dan Psikoterapi bisa didapatkan di pusat pengobatan psikologi di kota Medan, yaitu "Accurate" Health Center. "Accurate" Health Center Medan adalah pusat pengobatan psikologis yang ditangi oleh seorang psikolog dan hipnoterapi akan membantu anda mengobati episode gangguan mania (bipolar disorder) atau gangguan emosi secara efektif dan berkala.

Pengobatan yang diberikan berupa psikoterapi, yang berupa kinsultasi psikologi dan terapi psikologi untuk pembukaan pikiran, motivasi hidup dan mencari solusi permasalahan hidup yang menyebabkan gangguan mood, kemudian hipnoterapi juga akan membantu pasien dapat memasuki alam bawah sadar yang negatif penyebab gangguan mood. Kedua terapi ini akan membantu pasien dalam mengobati gangguan mood dan akan diterapi selama kurang lebih 2 bulan.

Secara neurologis, gangguan mood terjadi karena adanya gangguan sensitivitas reseptor neurotransmitter. 
Pada pasien yang mengalami kondisi depresi, karena reseptor neurotransmitternya kurang sensitif terhadap dopamin. Pada pasien yang mengalami kondisi manik, karena reseptor neurotransmitternya terlalu sensitif terhadap dopamin. Dopamin adalah hormon yang menyebabkan kita merasa bahagia dan bersemangat. Pasien akan diberikan terapi akupunktur untuk melengkapi proses penyembuhan

Pengobatan "Accurate" Health Center merupakan pengobatan yang aman, alami dan tanpa efek samping. Rahasia Terjamin.

Hubungi "Accurate" Health Center untuk penangannya.

"Accurate" Health Center Medan
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan